We Are Same

We Are Same

Selasa, 18 Juni 2013

ASPRIN (asam asetil salisilat)

ASPRIN (asam asetil salisilat)


Aspirin dikenal dengan nama lain asam asetil salisilat (acetyl salycilic acid). Aspirin sehari-hari banyak digunakan orang sebagai penghilang rasa sakit (pain reliever for headaches). Aspirin ditemukan oleh ilmuwan Jerman Felix Hoffman yang bekerja di perusahaan Bayer. Penelitiannya mengenai acetylcsalicylic acid (ASA) atau aspirin. Kemudian Bayer mematenkan dan memasarkan produk aspirin ini mulai tahun 1899. Dan kesuksesannya membuat perusahaan Bayer merupakan perusahaan farmasi pertama di dunia. Akan tetapi yang menarik dari penemuan aspirin ini adalah mekanisme kerjanya sebagai penghilang rasa nyeri baru ditemukan pada tahun 1970 an.


rumus molekul ASPIRIN :



Secara komersial aspirin digunakan dengan dosis ASA kurang lebih 300-400 mg yang dicampur bersama amilum sebagai pengikat dan kadang-kadang bersama kafein dan bufer. Kondisi basa di dalam instin membuat ASA pecah dan menghasilkan asam salisilat, yang kemudian diserap kedalam pembuluh darah.
Reaksi pembentukan aspirin adalah reaksi asetilasi, yang mewakili reaksi asetilasi lainnya seperti pada pembentukan parasetamol dari paraaminophenol dan asam asetat anhidrida. Proses asetilasi adalah antar asam salisilat dengan asam asetat anhidra. Proses asetilasi adalah antara asam salisilat dan asam asetat juga menggunakan asam pekat sebagai katalis. Dapat juga aspirin disintesa dari asam salisilat dengan asetil klorida menghasilkan aspirin dan HCl.
REAKSI PEMBENTUKAN ASPIRIN

PROSEDUR PEMBUATAN ASPIRIN :
ALAT DAN BAHAN
  1. Erlenmeyer 250mL                         8. Motor pengaduk dan pengaduk
  2. Penangas air                                      9. Selang silikon
  3. Kondensor                                         10. Asam salisilat             
  4. Tabung CaCl2                                               11. Asam asetat anhidrida
  5. Oven vakum                                     12. H2SO4 98%
  6. Erlenmeyer vakum                          13. Etanol
  7. Buchner funnel dan alat vakum     14.  Aquades

Image
PEMBAHASAN
Asam salisilat adalah asam nekafungsi, karena adanya gugus karboksil dan hidroksil dalam satu molekul. Ini berarti bahwa senyawa tersebut dapat bereaksi sebagai asam atau alkohol, bergantung pada pereaksi lainnya. Dalam pembentukan metil asetat,asam salisilat bertindak sebagai asam sehingga sehingga reaksi berlangsung pada gugus karboksil. Dalam pembuatan aspirin, asam salisilat bertindak sebagai alkohol dan reaksinya dengan anhidrida asetat berlangsung pada gugus hidroksil.

Praktikum kali  ini bertujuan untuk membuat aspirin dari asam salisilat direaksikan dengan anhidrida asam asetat. Pada perlakuan pertama, asam salisilat direaksikan dengan anhidrida asam asetat dan ditambahkan sekitar 5 tetes asam sulfat. Penambahan asam sulfat dimaksudkan agar reaksi berjalan dalam suasana asam.Setelah direaksikan, asam salisilat larut, akan tapi kelarutannya belum sempurna, sehingga harus dilarutkan terlebih dahulu diluar dengan menggunakan Hot Plate agar  selama proses reaksi bisa berjalan dengan cepat. Kemudian campuran yang berisi asam salisilat tersebut dipanaskan pada suhu 50-60⁰ C sampai terbentuk tetesan pertama ,setelah terbentuk tetesan pertama maka biarkan tetesan tersebut semakin banyak hingga 20-30 menit.Dengan penambahan suhu yang besar, menyebabkan campuran menjadi larut secara sempurna. Setelah itu larutan yang dihasilkan harus di simpan di suhu ruang hingga terbentuk endapan/Kristal.Agar dapat terbentuk suatu kristal, campuran larutan ditambahkan dengan air dan didinginkan, bila perlu didinginkan dengan menggunakan es agar proses pengkristalan campuran begitu cepat. Setelah pendinginan selesai, maka kristal aspirin terbentuk, warna dari kristal aspirin tersebut yakni warna putih kristal. Untuk memisahkan kristal aspirin dengan dengan campurannya yang lain, maka campuran tersebut perlu disaring agar mendapatkan kristal aspirin. Proses penyaringan menggunakan corong Buchner.
Setelah proses penyaringan selesai, kristal aspirin di reksristalisasi dengan menggunakan larutan campuran etanol dan aquades jika tidak larut maka harus dilakukan pemanasan agak larut sempurna.setelah dikeringkan,Kristal aspirin kering didapatkan. Kristal Aspirin yang didapatkan yaitu sebesar 5.19 gr sedangkan Kristal aspirin menurut teori yaitu 14.382 gr sehingga  yield yang didapat adalah 36.08 %,yield yang di hasilkan hanya 36.08 % karena disebabkan beberapa factor dalam praktikum seperti kurang lama waktu yang di gunakan ketika proses rekristalisasi sehingga Kristal yang terbentuk hanya sedikit,proses penyaringan yang kurang sempurna,atau bisa terjadi banyak kristal yang menempel di Gelas kimia,dll.Setelah didapat Kristal Aspirin maka Kristal tersebut ditentukan titik lelehnya ,titik leleh Kristal aspirin yang dihasilkan yaitu 133,4 0C sedangkan titik leleh literaturnya yaitu 1350C,Perbedaan tersebut bisa terjadi dikarenakan Kristal asprin yang didapat kemungkinan belum murni dan terdapat campuran-campuan lain atau Kristal tersebut letika di Oven belum terlalu kering.Sedangkan kelarutan Kristal Aspirin yang dihasilkan hanya bisa larut di alcohol ,ketika di larutkan di panas dan air dingin Kristal aspirin  tersebut tidak larut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar